Semacam
suasana setelah hujan.
Tak ada yang
menanti matahari muncul dengan garangnya.
Kami semua
berharap matahari menunda tugasnya.
Atau kami
berharap jika matahari enggan mengingkari janjinya,
setidaknya
dia akan muncul di pelukan gundukan awan.
Karena kami menyukai hujan.
Menyukai
aroma tanah yang sembab.
Lembab.
Pun kami mencintai setiap tetesan yang tersisa
pada setiap helaian daun.
Diam-diam
menikmatinya melalui jendela dan sebuah sesapan kopi hitam.
Hingga,
Aku hampir lelah merindu.
Hingga,
Aku hampir lelah merindu.
Merindu
dengan leluasa seperti dahulu aku belum mengenalmu.
Melalui
tatapan yang tak penuh.
Membuatku
selalu tak ingin berhenti menyusuri selasar rindu.
Degup, debar dengan segala yang membuatku selalu ingin kembali pada mula.
Degup, debar dengan segala yang membuatku selalu ingin kembali pada mula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar