Sajak Kematian Matahari
pagi
angin berhembus dingin
gemuruh mesin kendaraan memanggil bising
matahari mencuat menerkam mata yang masih pekat, mimpi-mimpi sunyi
siang
angin berhembus sepoi
mencari teduh bayang-bayang
nyanyian kehidupan mengalun di pelataran
sekerat tekat dan keberanian
matahari mencabik, mengkristalkan keringat
sore
angin berhembus menentramkan
jejak-jejak kaki menapak di pantai
menjelang kematian, matahari mengantarkan kita sampai di sini
pulang ke rumah abadi
malam
angin berhembus muram membaca tanda-tanda temaram
tiba-tiba kita berhenti tertawa
kita lupa jalan pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar